Kamis, 19 September 2019

MITIGATION OF EARTHQUAKE DISASTER FOR DISABILITY : SEBUAH PENGABDIAN UNTUK NEGERI


GORONTALO DAN KEGEMPAAN

Sesar Gorontalo merupakan sesar besar yang memotong wilayah Kota Gorontalo serta melintasi Danau Limboto (Pasau et al, 2014). Menurut Bahri (2011), sesar Gorontalo memiliki arah  rata-rata sebesar N 1250 E/N 3050 E dimana sesar utama yang semula terbentuk sebagai sesar mendatar dekstral pada Neogen Akhir, kemudian teraktifkan kembali sebagai sesar mendatar sinistral.

Gambar 1. Lokasi SDLB Kota Gorontalo yang terletak di zona sesar Gorontalo dan zona rawan bencana gempa (PVMBG, 2008 dan BNPB, 2018).

Menurut Manyoe et al (2019), Provinsi Gorontalo dikategorikan sebagai daerah dengan tingkat kerusakan gempa ringan hingga sedang. Gempabumi di Gorontalo terjadi karena subduksi Laut Sulawesi dan patahan aktif di Gorontalo. Selain itu tingkat percepatan tanah maksimum wilayah Gorontalo sebesar 1.462 - 99.714 gal. Untuk itu perlu adanya peningkatan kemampuan mitigasi terhadap gempa bumi.
Belajar dari gempa yang terjadi di Palu tahun 2018, jumlah penyandang disabilitas yang terdaftar di balai rehabilitas sosial penyandang disabilitas intelektual Nipotowe sebanyak 359 orang, tetapi yang selamat hanya 70 orang. Menurut Duwingik et al (2019) kemampuan mitigasi pada anak-anak disabilitas khususnya tunanetra, tunarungu, dan tunagrahita pada SDLB kota Gorontalo masih sangat rendah, untuk itu perlu adanya peningkatan kemampuan mitigasi dengan cara yang tepat dan metode belajar yang ceria.
Berdasarkan hasil interpretasi citra satelit SRTM, wilayah Gorontalo memiliki banyak struktur geologi berupa kelurusan dengan arah relatif utara selatan. Struktur geologi ini tersebar hampir di seluruh wilayah Gorontalo. Sehingga wilayah Gorontalo memiliki potensi gempa yang cukup tinggi.
Hal ini juga didukung oleh data sebaran sumber gempa yang ada di wilayah Gorontalo mulai dari gempa dengan magnitudo rendah sampai dengan magnitudo tinggi. Beberapa sumber gempa berada di wilayah yang diinterpretasikan sebagai kelurusan. Selain itu beberapa sumber gempa terletak di wilayah Kota Gorontalo.

Gambar 2. Deliniasi kelurusan di Kota Gorontalo.

       Berdasarkan plot data sumber gempa diketahui bahwa terdapat beberapa gempa dengan magnitudo kecil sampai besar. Untuk gempa dengan magnitudo yang besar rata-rata terjadi di wilayah utara Gorontalo, hal ini dipengaruhi oleh banyaknya kelurusan yang terdapat di bagian utara wilayah Gorontalo. Gempa dengan magnitudo kecil terjadi di wilayah barat Danau Limboto. Pada Kota Gorontalo lebih banyak ditemukan gempa dengan magnitudo sedang sampai besar. Hal ini dipengaruhi oleh zona sesar Gorontalo yang melewati Kota Gorontalo serta beberapa kelurusan yang berada di wilayah sebelah timur Kota Gorontalo.    
            SDLB Kota Gorontalo terletak pada zona sesar Gorontalo, hal ini menyebabkan potensi terjadinya gempa dengan magnitudo sedang sampai besar di sekitar SDLB Kota Gorontalo cukup tinggi. Berdasarkan data plot sumber gempa wilayah Kota Gorontalo, terdapat titik pusat gempa di wilayah Kota Gorontalo dengan magnitudo sedang. Pusat gempa ini berada tepat di zona sesar Gorontalo dan berdekatan dengan SDLB Kota Gorontalo.
           
Gambar 3. Anak-anak disabilitas di SDLB Kota Gorontalo.

Anak-anak disabilitas juga adalah anak-anak Indonesia. Mereka tetaplah harta karun nasional. Upaya peningkatan pengetahuan gempa dan kemampuan mitigasi penting dimiliki oleh anak-anak disabilitas. Kita tidak mungkin membiarkan mereka dengan ketidaktahuan tentang bahaya dan bencana gempa. Budaya sadar bencana penting diterapkan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Budaya sadar bencana juga untuk jiwa-jiwa berharga, anak-anak disabilitas.  

PENINGKATAN PENGETAHUAN GEMPA DAN KEMAMPUAN MITIGASI

Mitigation of Earthquake Disaster for Disability ditujukan untuk peningkatan pengetahuan dan mitigasi gempa pada anak-anak disabilitas khususnya tunanetra, tunarungu, dan tunagrahita. Program pengabdian ini menerapkan metode fun learning yang terdiri dari pembelajaran gempa melalui buku braille kegempaan berjudul Belajar Gempa Ceria, MINING (Music Fun Learning), MICARD (Mitigation Flascard), MINAME (Mitigation Of Nature Game) dan MIGAS (Mitigation Praise).

Gambar 4. Buku braille Belajar Gempa Ceria yang telah memiliki ISBN.

Buku braile kegempaan berisi pengetahuan dan tata cara mitigasi gempa. Buku braile kegempaan disajikan dengan menarik. Anak-anak tunanetra didampingi dan diberikan pendalaman materi melalui buku braile kegempaan. Buku Braille Belajar Gempa Ceria ditulis oleh tim pengabdian sendiri dan merupakan buku mitigasi gempa pertama di Indonesia menurut direktur SIGAB Indonesia.
MINING (Music Fun Learning) merupakan sebuah lagu ceria, berisi tentang tatacara mitigasi gempa yang ditujukan untuk anak-anak tunanetra. MICARD (Mitigation Flascard) berupa kartu dengan tampilan menarik mengenai tatacara mitigasi gempa untuk anak-anak tunarungu. sedangkan MINAME (Mitigation Nature Game) dan MIGAS (Mitigation Praise) merupakan permainan mitigasi gempa sekaligus ajang pemberian hadiah/penghargaan yang ditujukan kepada anak-anak tunagrahita untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta membangun kepercayaan diri mereka.

Gambar 5. Mitigation Flash Card untuk anak-anak tunarungu.

Sebelum pengabdian telah dilakukan beberapa kegiatan awal yang diawali dengan pelaksanaan FGD (Focus Group Discussion) bersama para guru untuk mengetahui perilaku dan kebiasaan dari anak-anak tunanetra, tunarungu, dan tunagrahita. Selanjutnya perkenalan pada anak-anak untuk melakukan pendekatan emosional, dan terakhir melakukan terapi sosial kepada anak-anak tunagrahita.


Gambar 6. Maket MINAME untuk anak-anak tunagrahita.

Setelah pelaksanaan pengabdian pada anak-anak tunanetra, tunarungu, dan tunagrahita di SDLB kota Gorontalo, terjadi peningkatan pengetahuan dan kemampuan mitigasi gempa pada masing-masing anak-anak disabilitas.  Setelah pelaksanaan pengabdian terjadi perubahan pola pikir dan perilaku pada masing-masing anak disabilitas terkait pengetahuan gempa dan kemampuan mitigasi.

PENGABDIAN UNTUK NEGERI

Gambar 7. Bersama anak-anak luar biasa di SDLB Kota Gorontalo.

 
Gambar 8. Anak-anak disabilitas bersama produk peningkatan pengetahuan gempa dan kemampuan mitigasi yang telah dirancang khusus.

Pengabdian ini merupakan program pengabdian untuk negeri dalam rangka meningkatkan kemampuan mitigasi pada anak-anak disabilitas. Anak-anak disabilitas adalah anak-anak luar biasa. Pengetahuan dan kemampuan mitigasi pada mereka harus ditingkatkan mengingat kondisi geologi Indonesia yang rawan bencana gempa.
Bencana gempa banyak merenggut jiwa manusia, tidak terkecuali anak-anak disabilitas. Begitu banyak korban dari anak-anak disabilitas akibat bencana gempa. Berangkat dari lubuk hati yang paling dalam, program ini dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian untuk negeri dan karena anak-anak disabilitas adalah anak-anak Indonesia yang demikian berharga.
Ucapan terimakasih untuk KEMENRISTEKDIKTI yang telah mendanai program pengabdian untuk anak-anak disabilitas di Kota Gorontalo. Semoga program pengabdian mitigasi gempa bagi anak disabilitas dengan metode fun learning berupa buku braille kegempaan Belajar Gempa Ceria, MINING, MICARD, MINAME, dan MIGAS dapat digunakan di seluruh Indonesia.  

                     
Salam Tangguh Bencana...
Reskiyanto Fauzi Duwingik, Della Nawarita P. Kasim, Dewi Ayu , Moh. Aristo Dano, Intan Noviantari Manyoe

Geological Engineering Major, Departement of Earth Science and Technology, 
Faculty Of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Gorontalo

#BudayaSadarBencana
#KenaliBahaya
#SiapkanStrategi
#SiapUntukSelamat
#KitaJagaAlam
#AlamJagaKita
#TangguhAwards2019

PUSTAKA

Bachri, S. "Structural pattern and stress system evolution during neogene-pleistocene times in the central part of the north arm of sulawesi." Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral 21.3 (2011): 127-135.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2018. Peta Indeks Ancaman Bencana Gempabumi di Indonesia. BNPB.

Duwingik, Reski Fauzi, et al. "survey and efforts to improve mitigation ability for disability students in gorontalo city." Jurnal Sains Informasi Geografi 2.1 (2019): 40-43.

Manyoe, I. N., Arif, S., & Lahay, R. J. (2019). Earthquake Damage Level of Gorontalo Area Based on Seismicity and Peak Ground Acceleration. Jambura Geoscience Review, 1(1), 7-12.

Pasau, G., & Raharjo, S. S. (2014). Identifikasi Sesar di Wilayah Gorontalo dengan Analisis Mekanisme Bola Fokus. Jurnal MIPA, 3(1), 40-43.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. 2008. Peta Pusat Gempa Bumi Merusak Pulau Sulawesi. PVMBG.



Jumat, 31 Mei 2019

Program MIE TITI untuk Anak Tunagrahita

Program MIE TITI dilaksanakan di SDLB Kota Gorontalo.

Program MIE TITI (Mitigation of Earthquake Disaster for Disability) untuk tungrahita menggunakan MINAME (Mitigation Nature Game) dan MIGAS (Mitigation Praise).

MINAME adalah program MIE TITI untuk anak tunagrahita berupa maket untuk mengenalkan gempa dan lingkungan sekolah, permainan langsung di lingkungan sekolah tentang mitigasi gempa. MIGAS adalah pemberian hadiah dan penghargaan pada anak tungrahita setelah program MINAME.

Program MIE TITI. Pengabdian untuk negeri.







Kamis, 30 Mei 2019

Program MIE TITI untuk Anak Tunarungu

Program MIE TITI dilaksanakan di SDLB Kota Gorontalo.

Program MIE TITI (Mitigation of Earthquake Disaster for Disability) untuk tunarungu menggunakan MICARD (Mitigation Flash Card).

MICARD adalah program MIE TITI untuk anak tunarungu berupa buku saku mitigasi gempa dan kartu permainan mitigasi.

Program MIE TITI. Pengabdian untuk negeri.






Rabu, 29 Mei 2019

Program MIE TITI untuk Anak Tunanetra

Program MIE TITI dilaksanakan di SDLB Kota Gorontalo.

Program MIE TITI (Mitigation of Earthquake Disaster for Disability) untuk tuna netra menggunakan buku braile kegempaan dan MINING (Music Fun Learning).

Buku braile kegempaan berjudul Belajar Gempa Ceria merupakan buku braile kegempaan yang disusun oleh Tim PKM-M MIE TITI. Buku belajar gempa ceria berisi tata cara mitigasi. Buku ini diterbitkan di Gorontalo, percetakan huruf braile dilakukan di Yogyakarta.

MINING adalah program MIE TITI untuk anak tunanetra berupa lagu yang berisi tata cara mitigasi gempa.

Program MIE TITI. Pengabdian untuk negeri.



Senin, 01 April 2019

Apa itu PKM MIE TITI?

Selamat pagi Indonesia...

MIE TITI adalah Mitigation of Earthquake Disaster for Disability. Program ini adalah program pengabdian yang ditujukan untuk anak-anak disabilitas khususnya tunanetra, tunarungu, dan  tunagrahita. Program MIE TITI terdiri dari buku braile kegempaan "Belajar Gempa Ceria", MINING (Music Fun Learning), MICARD (Mitigation Flash Card), MINAME (Mitigation Nature Game), dan MIGAS (Mitigation Praise).

Program ini merupakan program pengabdian untuk negeri dalam rangka meningkatkan kemampuan mitigasi pada anak-anak disabilitas. Anak-anak disabilitas adalah anak-anak luar biasa. Pengetahuan dan kemampuan mitigasi pada mereka harus ditingkatkan mengingat kondisi geologi Indonesia yang rawan bencana gempa.

Gambar 1. Pelaksana program MIE TITI

Tim PKM Pengabdian MIE TITI terdiri dari Reskiyanto Fauzi Duwingik, Della Nawarita Putri Kasim, Dewi Ayu, dan Moh. Aristo Dano. Pelaksana program adalah mahasiswa Teknik Geologi, Universitas Negeri Gorontalo yang memiliki minat yang tinggi terhadap mitigasi gempa.  Pembimbing PKM MIE TITI adalah Intan Noviantari Manyoe, pengajar mata kuliah Tektonika dan Seismologi,  aktif menulis jurnal kegempaan dan kerap melaksanakan pengabdian pada masyarakat tentang mitigasi bencana gempa.

Bencana gempa banyak merenggut jiwa manusia, tidak terkecuali anak-anak disabilitas. Begitu banyak korban dari anak-anak disabilitas akibat bencana gempa. Berangkat dari lubuk hati yang paling dalam, PKM MIE TITI dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian untuk negeri dan karena anak-anak disabilitas adalah anak-anak Indonesia yang demikian berharga.

Ucapan terimakasih untuk KEMENRISTEKDIKTI yang telah mendanai PKM Pengabdian MIE TITI. PKM Pengabdian MIE TITI akan dilaksanakan selama lima bulan dan diharapkan akan menjadi program mitigasi gempa bagi anak disabilitas yang dapat digunakan di seluruh Indonesia.

Program MIE TITI akan dilaksanakan di SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa) Kota Gorontalo. Peserta program adalah anak-anak tunanetra, tunarungu, dan tunagrahita. Semoga program pengabdian ini membawa manfaat bagi kita semua.

PKM MIE TITI. Pengabdian untuk negeri.

Gorontalo, 1 April 2019.


Selasa, 26 Maret 2019

Syukur Sepenuh Hati Mengabdi Untuk Negeri

Alhamdulillah
Penugasan PKM 5 Bidang Tingkat Nasional. Mohon doa dan dukungannya buat Tim PKM yang akan melaksanakan pengabdian dengan dana dari KEMENRISTEKDIKTI 2019. Kesuksesan Tim PKM UNG 2019 adalah kesuksesan kita bersama.

Gambar 1. Tim PKM MIE TITI 2019

Lebih dari itu, PKM adalah program yang dirancang untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. Satu doa dan tindakan baik untuk orang lain, kebaikan yang sama mengalir pada kita. Mohon doa dari Bapak/Ibu, Mongowutata Mongodulaa, Brother and Sister sekalian...

Syukur sepenuh hati atas kepercayaan yang diberikan oleh RISTEKDIKTI untuk Program Pengabdian MIE TITI tahun 2019. Tim PKM MIE TITI siap mengabdi untuk negeri. 

Gorontalo, 26 Maret 2019.

MITIGATION OF EARTHQUAKE DISASTER FOR DISABILITY : SEBUAH PENGABDIAN UNTUK NEGERI

GORONTALO DAN KEGEMPAAN Sesar Gorontalo merupakan sesar besar yang memotong wilayah Kota Gorontalo serta melintasi Danau Limboto (Pasa...