GORONTALO DAN KEGEMPAAN
Sesar Gorontalo
merupakan sesar besar yang memotong wilayah Kota Gorontalo serta melintasi Danau
Limboto (Pasau et al, 2014). Menurut Bahri (2011), sesar Gorontalo memiliki
arah rata-rata sebesar N 1250 E/N
3050 E dimana sesar utama yang semula terbentuk sebagai sesar
mendatar dekstral pada Neogen Akhir, kemudian teraktifkan kembali sebagai sesar
mendatar sinistral.
Gambar
1. Lokasi SDLB Kota Gorontalo yang terletak di zona sesar Gorontalo dan zona rawan
bencana gempa (PVMBG, 2008 dan BNPB, 2018).
Menurut
Manyoe et al (2019), Provinsi Gorontalo dikategorikan sebagai daerah dengan tingkat
kerusakan gempa ringan hingga sedang. Gempabumi di Gorontalo terjadi karena
subduksi Laut Sulawesi dan patahan aktif di Gorontalo. Selain itu tingkat
percepatan tanah maksimum wilayah Gorontalo sebesar 1.462 - 99.714 gal. Untuk
itu perlu adanya peningkatan kemampuan mitigasi terhadap gempa bumi.
Belajar
dari gempa yang terjadi di Palu tahun 2018, jumlah penyandang disabilitas yang
terdaftar di balai rehabilitas sosial penyandang disabilitas intelektual Nipotowe
sebanyak 359 orang, tetapi yang selamat hanya 70 orang. Menurut Duwingik et al (2019)
kemampuan mitigasi pada anak-anak disabilitas khususnya tunanetra, tunarungu,
dan tunagrahita pada SDLB kota Gorontalo masih sangat rendah, untuk itu perlu
adanya peningkatan kemampuan mitigasi dengan cara yang tepat dan metode belajar
yang ceria.
Berdasarkan hasil interpretasi citra satelit SRTM,
wilayah Gorontalo memiliki banyak struktur geologi berupa kelurusan dengan arah
relatif utara selatan. Struktur geologi ini tersebar hampir di seluruh wilayah
Gorontalo. Sehingga wilayah Gorontalo memiliki potensi gempa yang cukup tinggi.
Hal ini juga didukung oleh data sebaran sumber gempa yang ada di wilayah Gorontalo
mulai dari gempa dengan magnitudo rendah sampai dengan magnitudo tinggi. Beberapa
sumber gempa berada di wilayah yang diinterpretasikan sebagai kelurusan. Selain
itu beberapa sumber gempa terletak di wilayah Kota Gorontalo.
Gambar 2. Deliniasi kelurusan di Kota Gorontalo.
Berdasarkan plot data sumber
gempa diketahui bahwa terdapat beberapa gempa dengan magnitudo kecil sampai
besar. Untuk gempa dengan magnitudo yang besar rata-rata terjadi di wilayah utara
Gorontalo, hal ini dipengaruhi oleh banyaknya kelurusan yang terdapat di bagian
utara wilayah Gorontalo. Gempa dengan magnitudo kecil terjadi di wilayah barat Danau
Limboto. Pada Kota Gorontalo lebih banyak ditemukan gempa dengan magnitudo
sedang sampai besar. Hal ini dipengaruhi oleh zona sesar Gorontalo yang
melewati Kota Gorontalo serta beberapa kelurusan yang berada di wilayah sebelah
timur Kota Gorontalo.
SDLB Kota Gorontalo terletak
pada zona sesar Gorontalo, hal ini menyebabkan potensi terjadinya gempa dengan magnitudo
sedang sampai besar di sekitar SDLB Kota Gorontalo cukup tinggi. Berdasarkan
data plot sumber gempa wilayah Kota Gorontalo, terdapat titik pusat gempa di
wilayah Kota Gorontalo dengan magnitudo sedang. Pusat gempa ini berada tepat di
zona sesar Gorontalo dan berdekatan dengan SDLB Kota Gorontalo.
Gambar 3. Anak-anak disabilitas di SDLB Kota
Gorontalo.
Anak-anak disabilitas juga adalah anak-anak Indonesia.
Mereka tetaplah harta karun nasional. Upaya peningkatan pengetahuan gempa dan
kemampuan mitigasi penting dimiliki oleh anak-anak disabilitas. Kita tidak
mungkin membiarkan mereka dengan ketidaktahuan tentang bahaya dan bencana
gempa. Budaya sadar bencana penting diterapkan untuk seluruh masyarakat
Indonesia. Budaya sadar bencana juga untuk jiwa-jiwa berharga, anak-anak
disabilitas.
PENINGKATAN PENGETAHUAN GEMPA DAN KEMAMPUAN MITIGASI
Mitigation of Earthquake Disaster for Disability ditujukan untuk peningkatan pengetahuan dan mitigasi gempa pada anak-anak
disabilitas khususnya tunanetra, tunarungu, dan tunagrahita. Program pengabdian
ini menerapkan metode fun learning yang terdiri dari pembelajaran gempa melalui buku braille kegempaan berjudul
Belajar Gempa Ceria, MINING (Music Fun Learning), MICARD (Mitigation
Flascard), MINAME (Mitigation Of Nature Game) dan MIGAS
(Mitigation Praise).
Gambar 4. Buku braille Belajar Gempa Ceria yang telah memiliki ISBN.
Buku braile kegempaan berisi pengetahuan dan tata cara mitigasi gempa.
Buku braile kegempaan disajikan dengan menarik. Anak-anak tunanetra didampingi
dan diberikan pendalaman materi melalui buku braile kegempaan. Buku Braille
Belajar Gempa Ceria ditulis oleh tim pengabdian sendiri dan merupakan buku
mitigasi gempa pertama di Indonesia menurut direktur SIGAB Indonesia.
MINING (Music Fun Learning) merupakan sebuah lagu
ceria, berisi tentang tatacara mitigasi gempa yang ditujukan untuk anak-anak tunanetra.
MICARD (Mitigation Flascard) berupa kartu dengan tampilan menarik
mengenai tatacara mitigasi gempa untuk anak-anak tunarungu. sedangkan MINAME
(Mitigation Nature Game) dan MIGAS (Mitigation Praise) merupakan
permainan mitigasi gempa sekaligus ajang pemberian hadiah/penghargaan yang
ditujukan kepada anak-anak tunagrahita untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
serta membangun kepercayaan diri mereka.
Gambar
5. Mitigation Flash Card untuk anak-anak tunarungu.
Sebelum pengabdian
telah dilakukan beberapa kegiatan awal yang diawali dengan pelaksanaan FGD (Focus
Group Discussion) bersama para guru untuk mengetahui perilaku dan kebiasaan
dari anak-anak tunanetra, tunarungu, dan tunagrahita. Selanjutnya perkenalan
pada anak-anak untuk melakukan pendekatan emosional, dan terakhir melakukan
terapi sosial kepada anak-anak tunagrahita.
Gambar 6. Maket MINAME
untuk anak-anak tunagrahita.
Setelah pelaksanaan
pengabdian pada anak-anak tunanetra, tunarungu, dan tunagrahita di SDLB kota Gorontalo,
terjadi peningkatan pengetahuan dan kemampuan mitigasi gempa pada masing-masing
anak-anak disabilitas. Setelah
pelaksanaan pengabdian terjadi perubahan pola pikir dan perilaku pada
masing-masing anak disabilitas terkait pengetahuan gempa dan kemampuan mitigasi.
PENGABDIAN
UNTUK NEGERI
Gambar 7. Bersama anak-anak luar biasa di SDLB Kota Gorontalo.
Gambar 8. Anak-anak disabilitas bersama produk peningkatan pengetahuan
gempa dan kemampuan mitigasi yang telah dirancang khusus.
Pengabdian ini merupakan program pengabdian untuk negeri dalam rangka
meningkatkan kemampuan mitigasi pada anak-anak disabilitas. Anak-anak
disabilitas adalah anak-anak luar biasa. Pengetahuan dan kemampuan mitigasi
pada mereka harus ditingkatkan mengingat kondisi geologi Indonesia yang rawan
bencana gempa.
Bencana gempa banyak merenggut jiwa manusia, tidak terkecuali anak-anak
disabilitas. Begitu banyak korban dari anak-anak disabilitas akibat bencana
gempa. Berangkat dari lubuk hati yang paling dalam, program ini dilaksanakan
sebagai bentuk pengabdian untuk negeri dan karena anak-anak disabilitas adalah
anak-anak Indonesia yang demikian berharga.
Ucapan terimakasih untuk KEMENRISTEKDIKTI yang telah mendanai program
pengabdian untuk anak-anak disabilitas di Kota Gorontalo. Semoga program pengabdian
mitigasi gempa bagi anak disabilitas dengan metode fun learning berupa buku
braille kegempaan Belajar Gempa Ceria, MINING, MICARD, MINAME, dan MIGAS dapat
digunakan di seluruh Indonesia.
Salam Tangguh Bencana...
Reskiyanto Fauzi Duwingik, Della Nawarita P. Kasim, Dewi Ayu , Moh. Aristo Dano, Intan Noviantari Manyoe
Geological Engineering Major, Departement of Earth Science and Technology,
Faculty Of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Gorontalo
#BudayaSadarBencana
#KenaliBahaya
#SiapkanStrategi
#SiapUntukSelamat
#KitaJagaAlam
#AlamJagaKita
#TangguhAwards2019
PUSTAKA
Bachri, S. "Structural
pattern and stress system evolution during neogene-pleistocene times in the
central part of the north arm of sulawesi." Jurnal Geologi dan
Sumberdaya Mineral 21.3 (2011): 127-135.
Badan
Nasional Penanggulangan Bencana. 2018. Peta Indeks Ancaman Bencana Gempabumi
di Indonesia. BNPB.
Duwingik,
Reski Fauzi, et al. "survey and efforts to improve mitigation ability for
disability students in gorontalo city." Jurnal Sains Informasi
Geografi 2.1 (2019): 40-43.
Manyoe, I. N., Arif, S., & Lahay, R.
J. (2019). Earthquake Damage Level of Gorontalo Area Based on Seismicity and
Peak Ground Acceleration. Jambura Geoscience Review, 1(1), 7-12.
Pasau, G., & Raharjo, S. S. (2014). Identifikasi Sesar di Wilayah
Gorontalo dengan Analisis Mekanisme Bola Fokus. Jurnal MIPA, 3(1), 40-43.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
2008. Peta Pusat Gempa Bumi Merusak Pulau Sulawesi. PVMBG.